Pandemi Covid 19

 


 Tahun ini ada yang berbeda dari proses pembelajaran di sekolah. 

Siap tidak siap, tetapi harus dihadapi.
Pembelajaran tatap muka di sekolah, harus dialihkan menjadi tatap maya.
Berbagai cara dan upaya stakeholder serta guru, berusaha tetap memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang di beberapa daerah masih merupakan hal yang baru.
Peserta didik bersama orang tua pun, belajar menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya.

Sampai kapan pandemi ini? tak ada yang tahu.

Sebagai guru, berupaya memutar otak untuk bagaimana peseta didik tetap mendapatkan pembelajaran yang bermakna, tidak membosankan dan tidak penuh dengan tugas-tugas yang melelahkan.

Maka dari itu, sesuai edaran, as long as peserta didik tetap belajar, guru dan stakeholder tidak perlu menuntut ketuntasan dan ketercapaian kurikulum pembelajaran.

Orang tua memiliki peran yang besar untuk menjadi guru. Setelah sekian lama diserahkan malah kadang sepenuhnya kepada guru di sekolah. Sekarang harus secara penuh membantu guru untuk belajar di rumah.

Ada orang tua yang dengan sabar membantu anaknya, adapula orang tua yang tidak sabar dan malah marah-marah mengajari anaknya.
Tentunya hal itu tidak dapat dielakkan.

Positifnya, dari pandemi ini lebih meningkatkan quality time between parents and their child. 
Orang tua juga mulai menghargai guru, yang dengan satu kelas kurang lebih 32 peserta didik, dapat meng-handle dan mendidik peserta didik dengan baik.

In the next post, Kaka bakal berbagi bagaimana aktivitas belajar peserta didik thru the online platform.

Share:

0 comments